Water Trek di Taman Nasional Gunung Halimun Salak: Curug Kondang, Green Canyon dan Curug Balong Endah
1/08/2017
Add Comment
Liburan tahun baru plus cuti satu hari tepatnya tanggal 31 Desember 2016-3 Januari 2017 saya manfaatkan untuk berkunjung dan menginap di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Meski sebelumnya saya sudah kesini sekitar Juni 2015 tapi rasanya belum cukup dan ingin balik lagi. Kebetulan di rumah ada kunjungan Ibu, Adek dan 2 ponakan ditambah travelmate Revan, jadilah kami berangkat rame-rame.
Posting yang terkait:
Mengenai penginapan, sudah di booking beberapa hari sebelumnya, awalnya sih mau nginap di Pondok Rasam**a tapi pertimbangan biaya dapat lah yang lebih murah di Kawah R**u House yang lokasinya berhadap-hadapan tapi penginapan yang kedua ini berada di pinggir bukit jadinya viewnya langsung menghadap bukit lepas.
Balik lagi, kami berangkat dari rumah sekitar jam 8.10 pagi.Ternyata hari ini jalanan boleh dibilang sepi meski tar malamnya Tahun Baru, mungkin para wisatawan sudah keluar kota malam sebelumnya. Kondisi jalanan sangat berbeda kalau kita lewati diakhir minggu/week end terutama Jl. Dramaga/IPB. Jalanan sepi kami temui sampai Leuwiliang sampai pertigaan Cibatok, disini agak tersendat karena pertigaan dan banyak angkot. Di sini sangat jelas sekali terlihat plang besar sebagai petunjuk arah kalau kita harus belok ke kiri.
Sesudah melewati pertigaan kita lurus terus, jalan disini agak pas-pasan buat 2 arah, kadang-kdang kita harus berhenti atau mengalah kalau ada mobil besar lewat atau mendahului angkot-angkot yang berhenti. Nah nanti kita akan bertemu pertigaan lagi, ke kiri ke Tenjolaya dan ke kanan ke arah Taman Nasional, kita ambil kanan. Dari sini tidak terlalu jauh lagi.
Oh ya, karena kita memasuki wilayah perbukitan, kita harus extra hati-hati karena jalanannya yang berkelok-kelok dan naik turun.
Nah gak beberapa lama tar kita menemukan Gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Nanti kita harus membayar Rp. 10.000 per orang. Kami dengan 4 orang dewasa dan 2 anak-anak cuman bayar Rp. 40.000. Melihat perkembangan daerah ini, setelah 2 tahun ke sini. Saya sangat terkejut dan hampir gak mengenalinya lagi. Sudah sangat ramai (Taman nasional dah kayak perkampungan hihihi). Dari gerbang kita akan melewati jalan ke Air Panas Ciparay di sebelah kanan kemudian gak beberapa jauh di sebelah kiri terlihat plang petunjuk ke Curug Cigamea dan di kanan ke Curug Seribu/Muara Herang. Kami jalan terus karea tujuan pertama kali yaitu ke penginapan. Di turunan plus belokan yang cukup afgan sekali, di sebelah kanan terlihat gerbang Curug Kondang (dulu namanya Curug Ngumpet 2). Sekitar 200 meter di sebelah kiri terlihat gerbang Curug Goa Lumut (dulu namanya Curug Alami), nah persis di samping gerbang inilah penginapan kami. Memasuki gerbang, kami disambut satpam yang ramah. Setelah parkir kamipun mengambil kunci di penjaga penginapan. Meski masih jam 10 pagi tapi sudah boleh kok check in heheheh.
Penginapannya terdiri dari 2 cottage yang masing-masing ada 1 kamar dan kedua cottage dihubungi oleh selasar dan ditengahnya ada gazebo kecil buat istirahat. Di depan dimana konturnya turun, terlihat kolam renang dengan view perbukitan.
Sekitar jam 12-an kami makan siang dengan bekal yang dibawa dari rumah berupa rendang dan sayur dan nasi di rice cooker hehehe.....
Setelah ishoma, sekitar jam 1 kami menuju Curug Ngumpet. Saya, Revan, Imul dan 2 ponakan, jalan kaki menuju curug, gak terlalu jauh, palingan cuman 100m. Sampai di gerbang kami bayar tiket masuk Rp. 10.000/orang, jadi kami bayar Rp. 30.000. Dari gerbang menuju curug sekitar 100m lagi, menyusuri pinggir sungai via tangga-tangga yang sudah dibeton dan pegangan dari besi. Meski cukup aman, kita tetap harus hati-hati.
Sampai di curug, terlihat pengunjung yang cukup rame, ada yang berenang/main air, foto-foto atau cuman sekedar menikmati pemandangan. Meski sudah ke sini tapi tetap saja curug ini salah satu yang favorit saya.
2 ponakan saya, mungkin karena trauma pas jatuh waktu ke Leuwi Asih, gak mau turun ke air meski dipaksa hahahah. Silahkan kunjungi blog ke Curug Handeleum dan Leuwi Asih
Jadilah cuman Revan yang berenang dan mandi air. Air di curug ini dingin loh.......
Setelah puas main air saya dan Revan berencana ke Water Trek yang ada di atas Curug Kondang ini. Water trek-nya akan berakhir di Curug Pangeran. Karena takut terjadi apa-apa, jadi Imul dan ponakan saya cuman menunggu di bawah sambil istirahat dan jajan.
Untuk memasuki trek ini kita harus bayar Rp. 7.500/orang. Setelah melewati gerbang kita akan naik tangga tapi gak terlalu jauh.
Setelah itu kita melewati pinggir bukit dan sungai di sebelah kiri. Sekitar 100 meter kami turun ke sungai, terlihat 2 curug melalui bebatuan yang jatuh ke kolam yang sangat jernih, ini namanya Green Canyon. Melihat jernihnya air, pengen banget langsung loncat ke bawah. Rencana turun ke bawah ternyata gagal, karena tidak ada jalan turun. Sebenarnya bisa sih dipaksakan tapi takut terjadi apa-apa misalnya tergelincir atau jatuh ke bawah yang banyak bebatuan. Akhirnya kami cuman mengambil foto dari atas.
Selanjutnya kami terus menyusuri sungai, melewati tebing-tebing berlumut dari rembesan air yang terlihat begitu eksotis... Setelah melewati tebing, terlihat lagi satu curug. Di sini, revan mencoba berenang. Terlihat air yang begitu jernih dan bener-bener alami....
Selanjutnya menyusuri sungai dengan bebatuan yang cantik dan eksotis, tidak beberapa lama kemudian terlihat Curug Balong Endah. Curug kecil dengan leuwi yang terlihat hijau super jernih yang benar-benar menakjubkan....
Dengan kedalaman yang hampir 2 meter terlihat sangat dangkal karena saking jernih dan kelihatan dasar nya. Di apit tebing dengan bebatuan yang cantik membuat curug ini layak menjadi salah satu favorit curug/leuwi yang pernah saya kunjungi.
Di atas curug terlihat jembatan kecil dari bambu/kayu dan jalur atas adalah lokasi Curug Pangeran. Sengaja saya tidak ke Curug Pangeran karena sudah pernah dan lagipula cuaca kelihatan mendung.
Karena mulai rintik-rintik, kami memutuskan kembali.
Ow...ow, begitu sampai dan ingin memakai kacamata yang tadi saya taroh di saku, ternyata gagangnya tinggal satu.... tapi ah sudahlah..... Pengalaman kali ini begitu amazing menemukan curug/leuwi yang begitu bersih alami.....
Beruntung sekali hari itu cuaca cerah, jadi sunsetnya terlihat begitu menawan dilihat dari penginapan.
Ini loh plangnya.. |
Oh ya, karena kita memasuki wilayah perbukitan, kita harus extra hati-hati karena jalanannya yang berkelok-kelok dan naik turun.
Nah gak beberapa lama tar kita menemukan Gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Nanti kita harus membayar Rp. 10.000 per orang. Kami dengan 4 orang dewasa dan 2 anak-anak cuman bayar Rp. 40.000. Melihat perkembangan daerah ini, setelah 2 tahun ke sini. Saya sangat terkejut dan hampir gak mengenalinya lagi. Sudah sangat ramai (Taman nasional dah kayak perkampungan hihihi). Dari gerbang kita akan melewati jalan ke Air Panas Ciparay di sebelah kanan kemudian gak beberapa jauh di sebelah kiri terlihat plang petunjuk ke Curug Cigamea dan di kanan ke Curug Seribu/Muara Herang. Kami jalan terus karea tujuan pertama kali yaitu ke penginapan. Di turunan plus belokan yang cukup afgan sekali, di sebelah kanan terlihat gerbang Curug Kondang (dulu namanya Curug Ngumpet 2). Sekitar 200 meter di sebelah kiri terlihat gerbang Curug Goa Lumut (dulu namanya Curug Alami), nah persis di samping gerbang inilah penginapan kami. Memasuki gerbang, kami disambut satpam yang ramah. Setelah parkir kamipun mengambil kunci di penjaga penginapan. Meski masih jam 10 pagi tapi sudah boleh kok check in heheheh.
View di penginapan |
Sekitar jam 12-an kami makan siang dengan bekal yang dibawa dari rumah berupa rendang dan sayur dan nasi di rice cooker hehehe.....
Setelah ishoma, sekitar jam 1 kami menuju Curug Ngumpet. Saya, Revan, Imul dan 2 ponakan, jalan kaki menuju curug, gak terlalu jauh, palingan cuman 100m. Sampai di gerbang kami bayar tiket masuk Rp. 10.000/orang, jadi kami bayar Rp. 30.000. Dari gerbang menuju curug sekitar 100m lagi, menyusuri pinggir sungai via tangga-tangga yang sudah dibeton dan pegangan dari besi. Meski cukup aman, kita tetap harus hati-hati.
Menuju curug |
2 ponakan saya, mungkin karena trauma pas jatuh waktu ke Leuwi Asih, gak mau turun ke air meski dipaksa hahahah. Silahkan kunjungi blog ke Curug Handeleum dan Leuwi Asih
Jadilah cuman Revan yang berenang dan mandi air. Air di curug ini dingin loh.......
Setelah puas main air saya dan Revan berencana ke Water Trek yang ada di atas Curug Kondang ini. Water trek-nya akan berakhir di Curug Pangeran. Karena takut terjadi apa-apa, jadi Imul dan ponakan saya cuman menunggu di bawah sambil istirahat dan jajan.
Untuk memasuki trek ini kita harus bayar Rp. 7.500/orang. Setelah melewati gerbang kita akan naik tangga tapi gak terlalu jauh.
Gerbang menuju Water Trek dari Curug Kondang |
Jalan menuju Water Trek |
Selanjutnya kami terus menyusuri sungai, melewati tebing-tebing berlumut dari rembesan air yang terlihat begitu eksotis... Setelah melewati tebing, terlihat lagi satu curug. Di sini, revan mencoba berenang. Terlihat air yang begitu jernih dan bener-bener alami....
Selanjutnya menyusuri sungai dengan bebatuan yang cantik dan eksotis, tidak beberapa lama kemudian terlihat Curug Balong Endah. Curug kecil dengan leuwi yang terlihat hijau super jernih yang benar-benar menakjubkan....
Dengan kedalaman yang hampir 2 meter terlihat sangat dangkal karena saking jernih dan kelihatan dasar nya. Di apit tebing dengan bebatuan yang cantik membuat curug ini layak menjadi salah satu favorit curug/leuwi yang pernah saya kunjungi.
Di atas curug terlihat jembatan kecil dari bambu/kayu dan jalur atas adalah lokasi Curug Pangeran. Sengaja saya tidak ke Curug Pangeran karena sudah pernah dan lagipula cuaca kelihatan mendung.
Karena mulai rintik-rintik, kami memutuskan kembali.
Ow...ow, begitu sampai dan ingin memakai kacamata yang tadi saya taroh di saku, ternyata gagangnya tinggal satu.... tapi ah sudahlah..... Pengalaman kali ini begitu amazing menemukan curug/leuwi yang begitu bersih alami.....
Beruntung sekali hari itu cuaca cerah, jadi sunsetnya terlihat begitu menawan dilihat dari penginapan.
Link terkait:
[Sumber: udaindra.blogspot.com]
0 Response to "Water Trek di Taman Nasional Gunung Halimun Salak: Curug Kondang, Green Canyon dan Curug Balong Endah"
Post a Comment