(Akhirnya) Mengunjungi Curug Cibaliung, Curug Barong, Leuwi Cepet dan Leuwi Liek


Melihat beberapa postingan di medsos mengenai Curug Cibaliung, bikin hati ini gundah gulana… #plakkk. Seperti kata pepatah, dimana ada kemauan disana pasti ada jalan. Nah… akhirnya kesampaian juga kemaren 04 Pebruari kemarena kesana meski kemaren itu gak ada schedule kemana-mana alias dirumah aja. Di temani Revan, Ovie, Teh Noey, kami pun berangkat dari Jalan Baru (Bogor) menuju Sentul.

Jadi, kami berangkat sekitar jam 10.30. Kok berangkatnya siang? Hehehe, karena menunggu trio kwek-kwek di atas lelarian dulu. Lagian kan lokasinya gak terlalu jauh dari rumah, jadi gak apa-apa kesiangan dan baliknya sore.

Jalan Baru siang itu macet banget (mang biasanya macet sih hehehhe), ditambah lagi ada pekerjaan extension tol BORR yang ke Yasmin. Lewat Hotel Arnava, jalanan udah gak macet, nunggu trio kwek-kwek sebentar dipinggir jalan. Setelah semua anggota team ngumpul, kami pun cuuus bablas tol Sentul Barat, palingan 5 menit keluar Sentul Selatan. Kami terus melaju ke Sentul City sampe gerbang Jungle Land dan masuk jalan desa Babakan Madang/Karang Tengah. Terlihat banyak goweser hilir mudik. Selain karena cuaca hari ini cerah banget, juga trek ini adalah salah satu trek favorit goweser. Sampe pertigaan Gunung Pancar, para pengguna jalan terbagi dua, ke kanan ke Gunung Pancar (Hutan Pinus) dan ke kiri ke arah Leuwi Hejo. Jalanan udah lumayan lancar, tapi kondisi jalan masih agak rusak, aspal berbatu sampai jembatan. Habis jembatan, menuju tanjakan, jalanan sudah beraspal mulus sampai sampai Leuwi Hejo.

Di gerbang masuk Leuwi Hejo, terlihat pemandangan yang tidak biasa, di luar sudah tidak terlihat lagi parkiran mobil/motor. Ternyata sekarang parkiran berada di dalam. Sebelum masuk parkir, kami harus bayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000, Rp. 10.000 tiket kuning dan Rp. 5.000 tiket biru, gak tau bedanya dimana hehehe.
Di dalam terlihat parkiran yang sudah rapih. Mobil-mobil berada di luar sementara motor masih bisa masuk ke dalam. Jalan sekitar 200m, di depan kita ketemu gerbang lagi, di sini kita harus bayar Rp. 15.000/orang.Terlihat banyak sekali motor yang di parkir di area ini. Juga banyak sekali pengunjung, terutama berkelompok/komunitas. Karena trio kwek-kwek belum sarapan, akhirnya pada makan baso dulu di depan.
Selfie dulu sebelum trekking
Setelah makan baso, kita mau langsung ke Curug Cibaliung. Jadi kalau mau ke Leuwi Hejo, dari warung, bisa langsung turun ke bawah. Karena udah pernah ke Leuwi Hejo, saya pun melewatkan ke sana. Menuju ke Curug Cibaliung, Leuwi Liek dan Leuwi Cepet, kita harus ambil jalur kanan ke atas bukit. Di sepanjang jalan kita disuguhi pemandangan yang menakjubkan, dengan perbukitan hijau membentang luas dan sungai yang mengalir di lembah membuat mata adem ditambah udara yang bersih jauh dari polusi. Melewati sisi bukit, gak usah kuatir, kondisi jalan setapak yang sudah bagus dan keras.
Nanti kita akan bertemu warung yang di sisi kiri nya ada turunan, kalau kita lewat sini menyeberang sungai dan naik sekitar 100m akan ketemu Rumah Pohon, jika terus akan ketemu Leuwi Liek, Leuwi Cepet dan selanjutnya Curug Cibaliung. Kami tidak lewati jalur ini tapi terus. Melewati perkebunan kopi, nanti di sebuah pertigaan, kita ambil lurus, ke kiri kita akan menuju Curug Barong.
Kami jalan terus, gak beberapa lama ketemu lagi sama gerbang masuk Leuwi Liek dan Lewi Cepet…. Bayar lagi deh Rp. 5.000/orang.. lanjut dikit kemudian kita ketemu Camping Ground yang gak begitu luas dan warung, terlihat ada satu tenda saat itu. Setelah itu kami melewati sungai dengan jembatan bambunya. Ceklek dulu lah yes di sini.. :D
Camping ground
Terus mengikuti jalur kanan, gak beberapa lama kami bertemu dengan Leuwi Cepet. Hari ini banyak banget pengunjung… wuih susah buat ngambil foto. Terlihat air yang berwarna kebiruan, menandakan airnya lumayan dalam. Cuman sebentar di sini kami melanjutkan perjalanan. Di sini kami harus menyeberangi sungai lagi. Karena kurang hati-hati disini saya terpeleset dan lutut berasa sakit pake banget dan berdarah hehehhe. Jalan tertatih-tatih dan agak pincang, kami melanjutkan perjalanan. Di sini kita naik bukit lagi sampai akhirnya jalanan agak rata. Di atas kami mampir bentar beli gorengan hehehe.
Leuwi Cepet
Leuwi Cepet
Turun bukit, kita ketemu dengan Leuwi Liek, wuih di sini bener-bener rame pengunjungnya. Leuwi berair biru dan di apit oleh dua tebing ini bener-bener jadi favorit pengunjung. Banyak yang loncat-loncat ke leuwi yang katanya berkedalaman sekitar 3m. Cuman sebentar di sini, kamipun melanjutkan perjalanan. Menyeberang sungai dan memasuki kebon kopi dan menyisiri pinggir bukit, membuat perjalanan tidak berasa melelahkan.
Leuwi Liek
Leuwi Liek
Lanjut perjalanan..
Keluar perkebunan kopi, olalalala…lalala… ketemu lagi sama gerbang karcis, ke Cibaliung harus bayar lagi Rp 5.000/orang. Uihhh banyak banget bayarannya ya, padahal masih di satu kawasan hehehehe. Setelah bayar, kami melanjutkan perjalanan menyusuri pinggir sungai. Gak beberapa jauh, ada plang kayu bertuliskan Leuwi Ciung, kamipun cari-cari dimana Leuwi tersebut…. Oh ternyata terlihat leuwi dengan curug-curug kecil di atasnya. Terlihat beberapa orang sedang mandi-mandi disana. 
Leuwi Ciung
Leuwi Ciung

 Lanjut lagi, terlihat disisi kiri sungai dengan air yang sangat jernih mengalir, membentuk curug-curug dan leuwi. Hingga di satu titik, dengan tebing, dan kolam yang lumayan luas dan dangkal, akhirnya trio kwek-kwek dah gak tahan buat nyebur…. Okeh.. Aa cuman foto-foto doang.
Setelah (agak) puas mandi air, kami melanjutkan perjalanan. Gak beberapa jauh setelah melewati batu besar, keliatan Curug Cibaliung di kejauhan dan pengunjung yang keliatan lumayan rame. Jalan beberapa menit kami pun sampe ke Curug Cibaliung…. #joget-joget.
Curug ini jatuh melewati dua tebing, kolamnya yang luas (lebih luas dibanding Leuwi Hejo atau Curug Mariuk. Airnya berwarna hijau tosca dan airnya bisa dibilang lebih jernih (Leuwi Hejo airnya berasal dari sini). Karena tebing sebelah kanan tidak bisa di akses, kami harus menyeberang sungai. Menaiki batu-batu besar, kami sampai di atas. Di sini pengunjung bisa loncat-loncat.
Di atas terlihat leuwi yang agak kecil, dan juga berwarna hijau tosca. Kamipun menuju ke sana. Di sini kami mandi plus loncat-loncat. Airnya gak terlalu dalam, palingan 2m.



Di antara atas dan bawah juga ada aliran air yang bagus buat foto-foto. Here they are...:
Di sini kami banyak menghabiskan waktu. Juga gak melewati untuk loncat-loncat di curug utama, biar gak penasaran hehehe.
Juga jangan lupa selfie di atas tebing hehehe..
Oh iya, kalau dilanjutkan ke atas, nanti kita kan ketemu Curug Hordeng dan Curug Kembar, kata penjaganya, nanti akan dibuka jalur nya di 2018. 
Jadi, kalian mau berangkat sekarang apa mau nunggu 2018? Heheheh.
Setelah puas berenang (lapar udah gak berasa padahal belum makan siang), jam 2-an, kamipun balik. Melewati Leuwi Like, nyebrang sungai, kamipun terus menyisiri bukit (gak lewat Leuwi Cepet). Tujuan kali ini adalah Rumah Pohon. Cuaca masih cerah, dari sisi kanan terlihat perbukitan hijau disebelah kiri yang gak kalau cantiknya. Ceklek lagi…..
Gak beberapa lama kamipun menemukan Rumah Pohon, kelihatannya masih baru banget. Ini kelihatan dari kayunya yang masih kinclong… Buat yang mau foto-foto di atas kita harus bayar Rp. 2.500/orang selama ………………………. 5 menit aja #shock. Setelah bayar RP. 10.000, kamipun naik ke atas, buru-buru ceklek-ceklek, maklum cuman 5 menit hehehe. Setelah gentian ngambil foto gentian, keliatan penjaganya dah mulai mendekati, seolah-olah mo ngasih tau waktunya dah selesai hehehhe. Kamipun buru-buru turun…. Dah ada pengunjung yang mau naik.
Selanjutnya kami menuju Curug Barong (Ovie dan The Noey duluan kembali ke parkiran) dari Rumah Pohon kami menuruni bukit sampai ke sungai, disini ada 1 warung yang menjual makanan ringan dan minuman. Setelah menyebarang sungai, naik ke bukit dan nyampe ke jalur yang pertama kami lewati (jadi buat kalian yang mau ke Leuwi Cepet/Like, bisa lewat jalur ini karena gak bayar, kecuali mau ke Cibaliung). Di atas, ada warung lagi, kira-kira 200 m, ketemu pertigaan ke Curug Barong, jalannya ditutup sama dahan (kek diportalin gitu). Karena pengen ke Barong saya pun masuk. Kira-kira 100 m ke bawah, ketemu Curug Barong. Curug ini melewati batu besar, dan debitnya besar sehingga menimbukan suara bergemuruh, serta tampiasnya ke segala arah.

Ternyata cuaca udah mulai mendung. Saya pun buru-buru mengambil beberapa foto. Eh gak disangka ada petugas datang memperhatikan… (karena sebenarnya ini curug lagi ditutup hehehe). Kalo dipikir-pikir memang agak masuk akal kenapa curug ini ditutup, selain debitnya yang sedang besar juga berbahaya, karena arusnya besar dan sesudah kolam, juga alirannya langsung ke bawah membentuk curug yang lumayan tinggi dan banyak  bebatuan besar menanti di bawah. Buru-buru sayapun selesai…
Selanjutnya saya dan Revan kembali ke parkiran, menyusul Ovie dan the Noey… dan hujannya gak jadi hehehhe. Di parkiran kami ganti pakaian dan ngemil. Makan siang? Ya makan siangnya jam 5-an di pertigaan Gunung Pancar, rumah makan favorit kalo ke jalur ini hehehhe.
Di parkiran
Akhirnya sampai di rumah jam 7-an malam, dengan bonus sunset di perjalanan pulang…………… perfect!!!!
Berikut biaya-biaya:
  • Tiket di gerbang Utama: Rp. 15.000 (mobil)
  • Tiket jalur Curug Leuwi Hejo dan Barong: Rp. 15.000/orang
  • Tiket jalur Leuwi Cepet dan Leuwi Like: Rp. 5.000/orang
  • Tiket jalur Curug Cibaliung: Rp. 5.000


Link terkait:


[Sumber: udaindra.blogspot.com]

0 Response to "(Akhirnya) Mengunjungi Curug Cibaliung, Curug Barong, Leuwi Cepet dan Leuwi Liek"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel