Menikmati Jacuzzi Alami Gunung Peyek-Bogor


Buat warga Bogor, Gunung Kapur Ciseeng dengan pemandian air panas nya pasti tidak asing lagi. Atau juga dikenal dengan Tirta Sanita, nama yang diberikan oleh perusahaan swasta yang mengelola tempat ini, yang barusan habis masa sewanya dan dikembalikan ke pemerintah.
Loh, kok membahas Gunung Kapur Ciseeng sih? hehehe, iya karena Gunung Peyek berada tidak jauh dari Pemandian Air Panas Ciseeng/Tirta Sanita (whatever namanya yang baru).
Jalan masuk ataupun lokasi parkirnya sama, cuman bedanya Gunung Peyek tidak dikelola, jadi ke sana gratis (mudah-mudahn sampai selanjutnya ya)..
Untuk menuju area ini bias baca di blog saya sebelumnya di sini.
Jadi tidak terlalu sulit menuju Ciseeng, bisa naik mobil pribadi/motor atau angkot. Kalau dari Jakarta keluar di tol Sentul Selatan, masuk Tol Sentul Barat dan keluar di Jalan Baru (Sholeh Iskandar). Lanjut ke pertigaan Yasmin, di lampu merah ambil jalur kanan (arah Parung), lurus saja, sampai nanti ketemu pertigaan Ciseeng kiri, terus sampai perempatan yang macet banget, lurus nanti kira-kira 300 m ada tandanya di sebelah kanan. Kalau kalian dari dalam kota Bogor, jarak tempuhnya sekitar 45 menit. Dari Jakarta/Parung mungkin 2 jam-an.
Jaraknya sedikit lebih lama kalau kita lewat perempatan Semplak ke arah Jl. Atang Sanjaya menuju pertigaan Ciseeng.
Nah saya mulai cerita ya......
Sebenarnya kemaren itu saya dan Revan mau ke Danau Quarry Jayamix, yang ada di Rumpin. Sebenarnya ini danau bekas galian pasir Jayamix. Kami berangkat sudah jam 11-an siang, di map terlihat jaraknya cuman 1 jam 28 menit dari Bogor kota. Oke kita pun jalan. karena kita lewat kota, jadi kita lewati Jl. Atang Sanjaya. Jalanan awalnya agak rame, lama-lama kendaraan mulai sepi. Apalagi sampai pertigaan Rumpin-Ciampea. Ke arah Rumpin cuman satu dua mobil. Ketika saya melirik BBM, tinggal 2 strip sementara perjalanan masih jauh.
Di kiri kanan yang terlihat depot-depot kecil yang jualan bensin eceran (jadi teringat perjalanan ke Sawarna hehehe). Si Revan tertidur pas masuk perempatan Semplak bangun-bangun perjalanan udah jauh. Kami berhenti di Alvamart atau Indomaret (lupa yang mana hehehe) yang listriknya mati sampe coklatnya meleleh...
Nanya-nanya ke mbaknya lokasi SPBU dan Danau Quarry. Katanya sih SPBU ke arah Rumpin gak ada, adanya ke arah Ciseeng dan jalan ke arah Rupin lagi perbaikan. Akhirnya kami memutuskan ke Ciseeng aja, sekalian isi bensin.
Kira-kira beberapa kilo di depan kami ketemu pertigaan CIseeng, ambil kanan dan gak beberapa lama ada SPBU, kami ngisi bensin dulu. Melanjutkan perjalanan, di perempatan (ambil kiri) agak macet karena saking banyaknya kendaraan. Lampu lalulintasnya dah gak berfungsi cuman di atur oleh masyarakat. Ambil kiri, jalannya udah bagus, beda dengan kunjungan dahulu yang jelek banget. kira-kira 300 meter ketemu parkiran Tirta Sanita, kami lewatin karena tujuannya gak kesini. Kira-kira 50 meter di depan kami ambil kanan (lokasi pemandian air panas bukit hitam). Sama seperti dulu, baru masuk dah dipungut Rp. 2rb. Pas ambil parker kita bayar Rp. 10rb (agak terkejut juga, 2x kunjungan dulu cuman Rp. 5rb).
karena sudah jam 1.30, kami makan siang dulu, sotomie sama kelapa muda (Rp. 55rb buat 2 soto dan 1 kelapa muda, hmmm lumayan mahal ya...).
Di sebelah kiri, di gerbang masuk ke bukit itam tertulis harga karcis, buat dewasa Rp. 10rb... wow makin mahal ya belum lagi kalo di atas mau mandi bayar lagi... ckckckck banyak pungutannya. Karena tujuan kami ke Gunung Peyek, jadi kami lewatin....
Di liat di map, lokasi Gunung Peyek cuman 7 menit jalan kaki dari tempat kami berdiri... OK, kita jalan kaki aja....
Ketika jalan, ditawarin oleh tukang parker buat di antar (guide), kami tolak.... kami jalan melewati Gerbang Tirta Sanita, dulu gak ada, sekarang dibuat baru. Kemudian memasuki kawasan Angkatan Darat, seksi nuklir (wuih... apa mereka disini buat nuklir ato meneliti nuklir ya hahahaha...). Kira-kira 200 m, di map sih belok kanan (tapi ditutup pagarnya, ya iyalah... kompleks AD, dijaga gitu). Nah kira-kira 50 meter adalagi jalan masuk kekanan, ini komplek perumahan AD, kita ambil jalur ini (sebenarnya nanya sih heheheh...).
Keluar komplek, kita memasuki area rawa-rawa. Area nya disulap jadi petak-petak kolam ikan. Kita harus melewatinya melalui pematang. Kadang-kadang kita melewai titian berupa kayu kecil, jadi harus hati-hati kalo gak seimbang bisa ngungsep ke dalam rawa. Di sini kita sudah melihat bukit kecil, bukit kapur berwarna putih kehitaman. Juga kelihatan beberapa pengunjung yang sedang berfoto-foto.
Mendekati bukit yang tingginya kurang dari 3 meter ini, kita sudah mencium bau belerang. Untuk naiknya gak ada hambatan, di sebelah kiri cukup landai. Bukitnya tidak beda dengan di Tirta Sanita atau di bukit itam, kapur dan bergaram. Cuman saying disini banyak coret-coretan/vandalism yang merusak pemandangan.
Banyak coretan di bukit nya
Nah di atas, berwarna kecoklatan, rata.... mungkin ini sebabnya dinamakan Peyek hehehe...Ada 3 kolam layaknya Jacuzzi, di kolam keluar gelembung-gelembung air, seperti air yang dimasak. Air mengalir di aliran yang terbentuk secara alami. Karena udara panas saat itu, jadinya airnya kurang berasa panas. Kalau mau berasa panas (katanya) dating sore hari. Mungkin tearing kalo sore udara sekita dingin, jadinya airnya berasa panas padahal suhunya sama saja pas siang hari.
Revan pun langsung action, foto-foto, untung pengunjungnya dikit...
Revan..
Indahnya hidup ini.............Viewnya lumayan dramatis, berendam air panas, dia alam terbuka sambil memandang sawah dan kebun di depan. Aduh, saya membayangkan kalo pas sunset disini, pasti lebih dramatis lagi, mudah-mudahan suatu saat bisa kesini lagi pas sunset.
Ada sedikit yang membuat kecewa, ada sampah (bahkan CD aja ada) walau tidak banyak. Oh iya disini sepertinya ada bekas unggun juga mungkin ada yang kemping di atas ini.
Setelah puas foto-foto, kami ke naik ke belakang, di batu yang ada benderanya.... tingginya kira-kira 3m lah... batunya kayak batu karang... Kalo kita berfoto disini berasa di puncak gunung hehehehe...

Setelah puas kami pun balik. Awalnya mau lewat arah lain, tapi takut nyasar atau tidak kembali ke tempat parkir, akhirnya kami balik dari arah datang semula.
Akhirnya kesampaian juga kesini. Puas dan sekalian menghilangkan rasa penasaran.
Jadi, Gunung Peyek bisa dihapus dari Wishlist tapi kalau ada kesempatan, saya mau liat sunset dari sini.....Amiin

Link terkait:
- Air Panas Ciseeng


[Sumber: udaindra.blogspot.com]

0 Response to "Menikmati Jacuzzi Alami Gunung Peyek-Bogor"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel