Berburu Curug ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak Part I


Kemaren (13 Juni, 2015) kepikiran (sebenarnya sih beberapa hari sebelumnya) untuk ke TN. Gunung Salak, tujuannya sih buat hunting curug-curug di kawasan tersebut.

Pagi-pagi siap-siap berangkat karena mobil ada di bengkel maka ke sana dengan ojek sambil bawa barang. Berangkat jam 9.30 pagi, dengan modal GPS pakai Google Map, terlihat cuman 1 jam.. horeeee gw teriak dalam hati.....
Rute pulang dan pergi
Ups, kesasar sekali sebelum Dramaga dan sesuai petunjuk mbak google, belok menuju Situdaun... jalan singkat ternyata sempit meski dilewati angkot, sepi, dan parahnya jalanannya rusak.
Viewnya cukup bagus, melewati pedesaan dan perbukitan... tapi ya itu gue pikir kalo sampe mogok mobilnya sapa nih yang mau bantu... hhehehe



Setelah lebih dari 2 jam akhirnya ketemu pertigaan (pertemuan dari Ciampea, rute pulang).

Setelah menyusuri jalan mendarki, berkelok-kelok, akhir bertemu gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Tiket masuk Rp. 20.000 tapi sepertinya tidak resmi karena tidak ada tanda terima.
Pas masuk gerbang, astagfirullah... jalannya rusak parah, lebih parah dari jalan desa yang dilewati tadi..... lobang-lobang besar yang sangat tidak friendy ama mobil kecil gue.....

Jalan rusak di kawasan Taman Nasional

Jalan rusak di kawasan Taman Nasional
Karena sudah menunjukan jam 13.30 saya ke penginapan yang sebelumnya sudah di booking, oh ya sekitar 2 km dari pintu gerbang banyak teradapat villa-villa maupun pondokan-pondokan. Biasanya dipakai oleh keluarga-keluarga, grup turing motor, gathering, etc.


Penginapan bersahaja, berada di seberang jalan masuk Curug Pangeran, per malam Rp. 300.000.
Setelah cek-in dan makan, saya menuju Curug pertama saya.
Oh ya, kalo di urut dari pintu masuk maka urutan Curug yang kita lalui yaitu: Curug Ciherang-Curug Ngumpet 1, Curug Pangeran-Curug Alami-Curug Ngumpet 2-Curug Seribu dan terakhir Curug Cigamea. karena Curug Seribu berjarak paling jauh dari jalan raya maka saya skip, mungkin lain kali.

1. Curug Cigamea
Berjarak sekitar kurang 1km dari penginapan, inilah Curug yang paling jauh dari jalan raya/pintu masuk. Ibaratnya tempat latihan shaolin, naik turun anak tangga, sampe keringatan.
Di sepanjang jalan ditemukan monyet-monyet dan pemandangan perbukitan yang sangat alami.
Di puncak bungin kelihatan tempat latihan tempur angkatan darat (menurut penduduk sekitar kita boleh masuk asal ada ijin kecuali orang asing, mungkin lain kali bisa di coba).

Curug ini yang tertinggi, sekitar 50m, terdiri dari 2 curug.








Di sekitar curug banyak penjual makanan ringan, juga kaos, celana dalam.
Juga ada kamar ganti dan toilet, bayar tentunya Rp. 2.000
Parkir luas

Harga karcis masuk: Rp. 10.000 (gak ada tanda terima)
Ongkos parkir Rp. 10.000 (gak ada tanda terima)


2. Curug Ngumpet 2
Seperti judul film ya ada 1 dan 2 hehehhe.

Yang saya heran, curug ini gak ngumpet, relatif deket dengan jalan raya.  Curug ini berjarak sekitar 500 m dari penginapan.

Parkir berada di seberang pintu masuk.
Setelah bayar ongkos masuk, kita berjalan kaki kira-kira 5 menit.
Voila.... curugnya bagus, tinggi kira-kira 20 m.
Tidak banyak pengunung, mungkin sudah agak sore.


Jalan curam di depan pintu masuk

Pintu masuk
Harga karcis masuk: Rp. 6.500, tapi bayar Rp. 10.000 alasan gak ada kembalian.
Ongkos parkir Rp. 10.000 (gak ada tanda terima)

3. Curug Pangeran
Pintu masuk curug ini berada persis di depan penginapan, ini curug terakhir untuk hari ini.
Jalan masuk ke Curug Pangeran
Dari jalan masuk ke gerbang curug sekitar 600m  yang bisa dilewati satu mobil.
Untuk pas saya masuk dan keluar tidak ada mobil yang berlawanan arah.
Parkir yang tersedia cukup luas.
Setelah melewati gerbang dan membayar tiket masuk, kita berjalan sekitar 100m, tidak terlalu jauh mengingat jalanannya dan view yang bagus.
Jalan setapak menuju curug
Curug ini air nya sangat bersih dan tidak terlalu tinggi, kira-kira 10m. Sehingga ada yang loncat dari atas meski ada tulisan peringatan dilarang loncat.





Setelah puas ngambil foto, saatnya balik ke penginapan.
Besok akan dilanjutkan....
Dan malam ditutup denga makan pecel ayam plus teh manis hangat seharga Rp. 19.000

Harga karcis masuk: Rp. 6.000
Ongkos parkir Rp. 10.000 (gak ada tanda terima)

Link terkait:


[Sumber: udaindra.blogspot.com]

0 Response to "Berburu Curug ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak Part I"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel