Berburu Curug ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak Part I
6/14/2015
Add Comment
Kemaren (13 Juni, 2015) kepikiran (sebenarnya sih beberapa hari sebelumnya) untuk ke TN. Gunung Salak, tujuannya sih buat hunting curug-curug di kawasan tersebut.
Pagi-pagi siap-siap berangkat karena mobil ada di bengkel maka ke sana dengan ojek sambil bawa barang. Berangkat jam 9.30 pagi, dengan modal GPS pakai Google Map, terlihat cuman 1 jam.. horeeee gw teriak dalam hati.....
Rute pulang dan pergi |
Viewnya cukup bagus, melewati pedesaan dan perbukitan... tapi ya itu gue pikir kalo sampe mogok mobilnya sapa nih yang mau bantu... hhehehe
Setelah lebih dari 2 jam akhirnya ketemu pertigaan (pertemuan dari Ciampea, rute pulang).
Setelah menyusuri jalan mendarki, berkelok-kelok, akhir bertemu gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Tiket masuk Rp. 20.000 tapi sepertinya tidak resmi karena tidak ada tanda terima.
Pas masuk gerbang, astagfirullah... jalannya rusak parah, lebih parah dari jalan desa yang dilewati tadi..... lobang-lobang besar yang sangat tidak friendy ama mobil kecil gue.....
Jalan rusak di kawasan Taman Nasional |
Jalan rusak di kawasan Taman Nasional |
Penginapan bersahaja, berada di seberang jalan masuk Curug Pangeran, per malam Rp. 300.000.
Setelah cek-in dan makan, saya menuju Curug pertama saya.
Oh ya, kalo di urut dari pintu masuk maka urutan Curug yang kita lalui yaitu: Curug Ciherang-Curug Ngumpet 1, Curug Pangeran-Curug Alami-Curug Ngumpet 2-Curug Seribu dan terakhir Curug Cigamea. karena Curug Seribu berjarak paling jauh dari jalan raya maka saya skip, mungkin lain kali.
1. Curug Cigamea
Berjarak sekitar kurang 1km dari penginapan, inilah Curug yang paling jauh dari jalan raya/pintu masuk. Ibaratnya tempat latihan shaolin, naik turun anak tangga, sampe keringatan.
Di sepanjang jalan ditemukan monyet-monyet dan pemandangan perbukitan yang sangat alami.
Di puncak bungin kelihatan tempat latihan tempur angkatan darat (menurut penduduk sekitar kita boleh masuk asal ada ijin kecuali orang asing, mungkin lain kali bisa di coba).
Curug ini yang tertinggi, sekitar 50m, terdiri dari 2 curug.
Di sekitar curug banyak penjual makanan ringan, juga kaos, celana dalam.
Juga ada kamar ganti dan toilet, bayar tentunya Rp. 2.000
Parkir luas
Harga karcis masuk: Rp. 10.000 (gak ada tanda terima)
Ongkos parkir Rp. 10.000 (gak ada tanda terima)
2. Curug Ngumpet 2
Seperti judul film ya ada 1 dan 2 hehehhe.
Yang saya heran, curug ini gak ngumpet, relatif deket dengan jalan raya. Curug ini berjarak sekitar 500 m dari penginapan.
Parkir berada di seberang pintu masuk.
Setelah bayar ongkos masuk, kita berjalan kaki kira-kira 5 menit.
Voila.... curugnya bagus, tinggi kira-kira 20 m.
Tidak banyak pengunung, mungkin sudah agak sore.
Jalan curam di depan pintu masuk |
Pintu masuk |
Ongkos parkir Rp. 10.000 (gak ada tanda terima)
3. Curug Pangeran
Pintu masuk curug ini berada persis di depan penginapan, ini curug terakhir untuk hari ini.
Jalan masuk ke Curug Pangeran |
Untuk pas saya masuk dan keluar tidak ada mobil yang berlawanan arah.
Parkir yang tersedia cukup luas.
Setelah melewati gerbang dan membayar tiket masuk, kita berjalan sekitar 100m, tidak terlalu jauh mengingat jalanannya dan view yang bagus.
Jalan setapak menuju curug |
Setelah puas ngambil foto, saatnya balik ke penginapan.
Besok akan dilanjutkan....
Dan malam ditutup denga makan pecel ayam plus teh manis hangat seharga Rp. 19.000
Harga karcis masuk: Rp. 6.000
Ongkos parkir Rp. 10.000 (gak ada tanda terima)
Link terkait:
[Sumber: udaindra.blogspot.com]
0 Response to "Berburu Curug ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak Part I"
Post a Comment