Bali: The Island of The Gods

Siapa sih yang tidak tahu Bali? Pulau yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata (The Island of the Gods) tidak asing di telinga masyarakat Indonesia maupun mancanegara.

Terkenal dengan pantainya yang exotic dan budaya yang masih kental serta penduduknya yang ramah.

Walaupun demikian saya baru menginjakkan kaki di Bali waktu liburan tahun baru lalu 31 Des. 2013-05 Maret 2014. Boleh dibilang terlambat :p

Waktu keberangkatan sore hari, saya ambil pas pulang kerja (kebetulan akhir tahun cuman masuk setengah hari :D). Cuaca kurang mendukung hampir tiap hari hujan.

Sampai di Bali sudah malam, ketika melihat antrian taksi nauzubillah panjangnya, akhirnya naek ojek, kira-kira bayarnya 100rb gitu

Atas rekomendasi temen kantor, saya menginap di sekitar jalan Legian, di homestay dengan tarif sekitar 350rb/malam. Lumayan bagus, bersih dan free sarapan pagi.

Sudah check in, cari makan di jalan Legian..... akhirnya makan... Padang (jauh-jauh ke Bali makannya makan Padang juga hehehehehe...).

Malam itu hujan, awalnya sih gak terlalu deras, sempat udah ke pantai Kuta, tapi ramenya dah kek belanja lebaran di Matahari pas malam takbiran, akhirnya balik ke Ground Zero (Monumen Bom Bali). Dan detik-detik pergantian tahun di guyur hujan lebat :D.

Mbak Arin @Ubud

Dari 5 hari di Bali, 2 hari saya di temani oleh Mbak Arin, temen yang tinggal di Bali. Orangnya baik loh.....

Tempat-tempat yang di kunjungi selama di Bali yaitu Ubud, Pantai Pandawa, Uluwatu, Pantai Padang-Padang, Danau Batur (termasuk Kuburan Terunyan).

Mbak Arin sama Khrisna @Pantai Pandawa

Ubud

Monyet jinak di Ubud

Ubud

Sayang waktu itu baru musim tanam, jadi padinya masih belum menghijau ...:(

Yang paling berkesan waktu ke Pekuburan Terunyan, dimana orang yg sudah meninggal, jasadnya hanya di taroh begitu saja di bawah pohon Terunyan. Bau busuk di serap oleh pohon ini... konon pohon ini hanya ada 1 loh....

Danau Batur

Untuk ke kuburan Terunyan kita harus sewa kapal tradisional bayarnya 500rb, karena sendiri berasa juga sih hahaha... tapi kadung niat dah jauh-jauh mesti balik lagi...

Naik kapal dari Desa Terunyan kira-kira 20 menit ke pekuburan Terunyan (pekuburan ini berada di salah satu sudut Danau Batur).

Suasana mistis apalagi di tambah hujan, lengkap sudah....

@Kuburan Terunyan

Sesampai di sana ada sekitar 4 mayat yang masih baru.... Yah tapi ya itu, gak bau.... baunya ya pas berada di luar hehehe

Kalau ada yang kesini ada pantangannya, jangan takabur dan dilarang membawa barang apapun dari kuburan ini... (sapa juga yang mau bawa tengkorak hehehehe).

Kuburan Terunyan

Buat yang suka kopi bisa mampir di perkebunan kopi, disana di sediakan bermacam kopi, dan rasa juga ada kopi Luwak. Proses pembuatan kopi Luwak secara tradisional juga ada.