Dari
Curug Cikaso kami langsung menuju Sukabumi kota. Kalau melihat Maps terlihat jarak dari Cikaso ke Sukabumi kota sekitar 3 jam melewati Jampang. Rencananya kami malamnya menginap di Sukabumi dan esoknya menuju Curug Bibijilan yang kalau dilihat di Maps sekitar 1.5 jam.Tadinya rencana mengikuti jalan pintas tapi malah jalan memutar melewati jalur waktu ke Curug Puncak Jeruk. Sekitar 1 jam perjalanan, melintasi perbukitan kami melihat Curug 5 tingkat, yaitu Curug Gentong. Di sisi kanan jalan berderet warung-warung kecil tempat wisatawan beristirahat.
|
Curug Gentong dari kejauhan |
|
Curug Gentong dari kejauhan |
Curug Gentong ini membelah perbukitan hijau nan lebat. Di bawahnya terhampar persawahan. Untuk mendekati curug, saya mencoba turun ke bawah melewati jalan setapak dan semak-semak. Sekitar 100 m akhirnya saya sampai di dekat curug.
|
Curug Gentong dari dekat |
Setelah mengambil beberapa foto, kembali lagi ke warung dan melanjutkan perjalanan.
Melewati Jampang Tengah, kondisi jalan sangat-sangat jelek. Boleh dikata kondisinya 3/10, bukan hanya rusak parah tapi juga debu dimana-mana. Ini di akibatkan karena daerah ini adalah lokasi tambang pasir/batu. Terlihat bukit-bukit di keruk untuk diambil pasir/batu nya dan truk-truk pembawa material jalan hilir mudik. Rumah-rumah di sini kondisinya memprihatinkan, berwarna abu-abu karena tertutup debu. Pantesan hampir tidak ada mobil-mobil pribadi yang lewat sini, hanya motor-motor dan angkutan kota.
Melewati kondisi yang parah ini kemudian kami memasuki area kebun karet dan kemudian area Perkebunan Teh Tugu.
|
Perkebunan teh Tugu |
Sekitar Magrib kami baru sampai ke Sukabumi kota. Di sini kami istirahat semalam dan memutuskan tidak jadi ke Curug Bibijilan dan melanjutkan kembali pulang sembari mampir di rumah Umi-nya Revan di Cicurug.
Pagi sekitar jam 8 kami langsung check-out dan melanjutkan perjalanan ke Cicurug. Sampai di Cicurug sekitar jam 10. Istirahat sebentar kemudian sekitar jam 13.00 kami menuju Curug Pilung.
Di temani oleh adiknya Revan, dengan 2 motor kami menuju Giri Jaya. Lokasi ini tidak terlalu jauh, dari jalan Raya Cidahu hanya sekitar 30 menit. Karena jalannya adalah jalan kampung dan berbelok-belok jadi kami harus banyak bertanya karena Curug Pilung ini belum ada di Maps. Untuk Curug Pilung sendiri umumnya penduduk tidak tahu, jadi kami menanyakan lokasi Makam Eyang Santri, karena curug ini melewati Makam Eyang Santri.
Sampai di parkiran, banyak terlihat peziarah yang datang ke Makam Eyang Santri. Memasuki gerbang (tidak ada pungutan) kemudian berjalan sampai di sebuah Mushala, kami mampir sebentar untuk salat Zuhur.
|
Gerbang menuju Makam Eyang Santri dan Curug Pilung |
|
Jalur masuk |
Setelah salat, kemudian jalan melewati Makam Eyang Santri, terihat banyak peziarah di komplek makam. Keluar komplek makam, kami melewati beberapa rumah yang merupakan rumah keturunan Eyang Santri.
|
Mushola |
|
Komplek makam |
|
Komplek makam |
|
Komplek rumah keluarga Eyang Santri |
|
Komplek rumah keluarga Eyang Santri |
Beberapa puluh meter dari rumah dan ladang keluarga Eyang Santri, kami memasuki Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Kemudian memasuki area hutan dan ada cabang jalan, lurus adalah jalur pendakian Gunung Salak dan kiri adalah jalur ke Curug Pilung.
|
Memasuki Taman Nasional |
|
Jalur menuju Curug Pilung |
|
Jalur menuju Curug Pilung |
|
Jalur menuju Curug Pilung |
|
Jalur menuju Curug Pilung |
Sampai di Curug Pilung terlihat dua tingkatan curug yang tidak terlalu tinggi. Berbeda sekali dengan gambaran yang pernah saya lihat di Internet. Ternyata Curug Pilung yang sebenarnya ada di aliran atas, hanya saja jalur ke sana sudah ditutup oleh warga karena merupakan sumber air minum. Ini terlihat dari pipa-pipa air yang mengarah ke atas.
Di curug ada warung sederhana menjual aneka makanan.minuman ringan yang murah meriah. Dan menurut info dari ibuk yang jaga warung, dilarang bagi pengunjung untuk ke bagian atas karena nanti akan berurusan dengan warga..!!!
|
Curug Pilung tingkat bawah |
|
Curug Pilung tingkat atas |
|
Curug Pilung tingkat bawah |
|
Curug Pilung tingkat bawah |
Oke, karena tidak tahan dengan kejernihan dan sejuknya air di curug ini, kami pun berenang dan bermain air di sini. Merasakan ke sejukan air Gunung Salak ini, semua capek perjalanan dari Ciletuh langsung hilang hahahaha....Re-charge your energy...!!!!
|
Pengunjung lain |
|
Menikmati curug |
|
Menikmati curug |
|
Menikmati curug |
Link terkait:
0 Response to "Melepas Lelah di Curug Gentong dan Curug Pilung-Sukabumi"
Post a Comment